Permasalahan Mesin Injeksi Moulding Plastik Paling Sering Terjadi

0
258
views
sumber: google.co.id

Di dalam pengerjaan pengolahan polimer yang menggunakan alat berat tentu ada saja dilema mesin injeksi moulding plastik yang terjadi. Dengan mengenali ragam-jenisnya karenanya tenaga pabrik dapat mengerjakan penanganan yang tepat bila kerusakan terjadi. Di samping itu perawatan terstruktur malahan tak boleh luput dari standar keamanan kerja.
Problem mesin injeksi moulding plastik di pabrik

  1. Kenaikan suhu oli secara signifikan
    Problem mesin injeksi moulding plastik yang kerap kali terjadi salah satunya yakni kenaikan suhu oli dengan kencang. Di mana untuk standar amannya, suhu kenaikan oli berada pada kisaran 38-50C. Namun bila kenaikan melebihi suhu yang direkomendasikan karenanya akan terjadi dilema.
    Aliran oli akan tersendat dan tak lancar oleh keadaan over heat hal yang demikian. Karenanya sebagai bentuk pencegahan, sebaiknya strainer dibersihkan secara terstruktur . Strainer sendiri yakni jalan masuknya air ke dalam mesin.
    Seandainya trek sudah dibersihkan, dapat dilanjutkan pengecekan keadaan aliran keluar pada heat exchanger. Namun hal yang demikian dilakukan dengan keadaan mesin mati dan keran air sudah menutup.
  2. Kenaikan suhu barell rendah
    Untuk mesin injecting mold yang baru, mungkin dilema seperti ini masih familier dan dapat dengan mudah dituntaskan. Biasanya tak halnya dengan mesin lama, sehingga pengerjaan penanganannya malahan berbeda. Namun hal yang demikian dikarenakan mesin lama tak mempunyai sensor mendeteksi suhu barell.
    Namun pada mesin-mesin keluaran baru, suhu barell yang rendah dapat dideteksi via termo kontrol. Seandainya di tombol termo kontrol sudah menunjukkan lampu “On” dan “Off” secara serentak, karenanya pedoman suhu barell sudah stabil maksimal.
    Namun bila lampu tombol hanya menyala satu dan berwarna hijau, hal ini menggambarkan adanya pemasangan termocouple masih kendor. Problem juga disebabkan heater yang putus sehingga menyebabkan suhu dalam barell terlalu tinggi.
    Sebaliknya bila salah satu lampu menyala berwarna merah, karenanya pedoman bahwa termocouple putus. Karenanya untuk mengurangi risiko dilema mesin injeksi moulding plastik pada barell, pengecekan suhu yakni hal krusial yang mendasar.
  3. Screw tak mampu mengerjakan charging
    Problem ini terjadi bila material habis di pertengahan pengerjaan berlangsung serta leher hopper mengalami kenaikan panas melebihi standar. Namun hal yang demikian menyebabkan terjadinya penumpukan material beku pada saluran hopper berharap malahan screw backpress.
    Namun itu material yang tak sengaja tercampur minyak disinyalir menyebabkan dilema ini. Untuk mengurangi risiko, direkomendasikan mengerjakan pengecekan terstruktur pada mesin injeksi moulding.
  4. Cetakan tak dapat menekan kuat
    Problem yang kerap kali terjadi yakni tekanan mold yang kurang kuat di mana cetakan tak dapat mengerjakan high pressure. Untuk mengurangi risiko ada baiknya sebelum mengerjakan injeksi, periksa terlebih dahulu suhu cetakan yang dipakai.
    Problem mesin injeksi moulding plastik memang ada yang memerlukan penanganan khusus dan ada yang tak. Biasanya meski dikala sedang tak dipakai, mesin-mesin hendaknya dicek secara terstruktur untuk mencegah terjadinya risiko kerusakan yang lebih besar. Dengan seperti itu keadaan mesin dapat dikenal dan profesi malahan tak terhambat.

Sumber: berkatplastikindustry.com